TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar meminta Pemerintah khususnya Kementerian Agama melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemotongan kuota haji tahun ini. Karena, menurutnya, masyarakat sangat dirugikan. Kerugian itu sendiri menurutnya, tidak ternilai yaitu kerugian sosial dan ksikologis.
"Enggak ternilai. Tetangganya sudah tahu dia mau pergi haji, tiba-tiba tertunda," ungkap anggota komisi VIII DPR ini dalam diskusi "Antisipasi Pemotongan Kuota Haji 20 Persen", di Kompleks Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Untuk itu, agar tidak bertambah kerugian psikologis dan sosial yang dialami masyarakat, dirinya meminta kementerian agama melakukan sosialisasi kepusat-pusat pendidikan islam, KBIH, para kanwil Kemenag tentang kebijakan pemerintah Arab.
"Sosialisasikan bahwa ini bukan kebijakan pemerintah Indonesia. Hal ini ditambah dengan sosialisasi bisa paling tidak mengurangi beban psikologis itu, ini yang utama," jelasnya.
Lebih lanjut Hasrul bisa memahami pemerintah dan swasta merugi hingga ratusan miliaran rupiah atas kebijakan pembatasan kuota jemaah haji yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi. Apalagi, kata Hasrul pengumuman soal hal tersebut dilakukan secara mendadak. Padahal, jika saja informasi yang diterima sudah jauh-jauh hari, potensi kerugian yang ditaksir sekitar Rp 817 miliar bisa dihindari.
"Saya bisa memahami kalau pemerintah rugi Rp350 miliar, swasta hampir Rp500 miliar. Itu tidak berbanding lurus dengan kerugian psikologis dan sosial yang dialami masyarakat yang berkelanjutan 42.000 terus ke tiga tahun kedepan, ini perlu ada sosialisasi," tegasnya.
Karena itu kembali dia minta agar Kemenag melakukan secara intens sosialisasi penjelasan mengenai hal ini baik lewat media dan lain sebagainya. Tak lain supaya masyarakat tahu bahwa ini bukan kebijakan pemerintah Indonesia.
Baca Juga:
anda membaca berita Nasional Pemerintah Harus Intens Sosialisasikan Pemotongan Kuota Haji yang bersumber dari
No comments:
Post a Comment