Friday, July 12, 2013

Trimedya Diminta Semangati Megawati Dengan Puisi

Trimedya Diminta Semangati Megawati Dengan Puisi

"Jangan takut, Ibu!
Jangan mau gigertak.
Jangan mau diancam.
Karena ketakutan
meningkatkan penjajahan."

Demikian petikan Puisi berjudul "Jangan Takut Ibu!" Karya WS Rendra yang dibacakan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan, Trimedya Panjaitan, sahabat aktivis almarhum Amir Husin Daulay untuk Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Politisi PDI-Perjuangan ini mengaku dua pekan sebelum mengembuskan nafas terakhirnya, dirinya sempat bertemu dengan almarhum Amir. Saat itu Amir mengutarakan niatnya untuk mementaskan puisi-puisi karya WS Rendra bertajuk "Doa untuk anak, cucu."

Lebih lanjut Trimedya katakan, puisi-puisi dan pembacanya pun sudah ditugaskan Amir saat itu. Dan Trimedia mendapatkan kepercayaan untuk membacakan Puisi "Jangan Takut Ibu!" dan menjadi Pembaca Puisi pertama.

Saat itu, almarhum Amir juga mengutarakan alasan mengapa puisi tersebut dipercayakan untuk Trimedia yang membawakannya.

Untuk dikehui, selain Trimedia, hadir dan berkesempatan membacakan sejumlah Puisi Karya WS Rendra dalam acara ini. Yakni Ketuya Komnas HAM, Siti Noor Laila (Inilah Saatnya), Kepala BN2TKI, Jumhur Hidayat (Maskumambang), anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Desmond Junaedi Mahesa (Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia) dan sejumlah aktivis lainnya.

"Puisinya sudah ditentukan Amir, saya kebagian Puisi "Jangan Takut Ibu!". Itu karena dianggap cocok terkait posisi ibu Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDI-Perjuangan) saat ini," kenang Trimedia sebelum membacakan Puisi "Jangan Takut Ibu!", dalam Tadarus Puisi WS Rendra oleh Para Aktivis, Mengunduh Warisan Gagasan serta Mengenang 7 Hari Wafatnya Amir Husin Daulay, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (12/7/2013) malam.

Dia katakan Puisi ini dimaksudkan Amir untuk memberikan semangat kepada Megawati yang baru saja ditinggal suami tercinta, Taufiq Kiemas. "Beliau (Megawati) sendirian, setelah ditinggal Pak Taufiq menghadapi gelombang Politik yang beratnya," ujarnya mengenang pernyataan sahabatnya, almarhum Amir Daulay.

"Tapi kata Amir, kamu (Trimedia) harus nyakini ibu Mega mampu menghadapinya," kisahnya.

Puisi pun didaraskan Trimedia di hadapan para sahabat aktivis Amir Daulay dan hadirin di Tadarus Puisi WS Rendra oleh Para Aktivis, Mengunduh Warisan Gagasan serta Mengenang 7 Hari Wafatnya Amir Husin Daulay, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat malam.

"Jangan takut, Ibu!
Sungai waktu menghanyutkan keluh-kesah mimpi yang meranggas.
Keringat bumi yang menyangga peradaban insane,
Menjadi uranium dan mercury.

Tetapi jangan takut, ibu!
Bulan bagai alis mata terbit di ulu hati.

Rasi Bima Sakti berzikir di dahi.
Aku cium tanganmu, Ibu!

Rahim dan susumu adalah persemaian harapan.
Kekuatan ajaib insan
Dari zaman ke zaman."

Baca Juga:


anda membaca berita Nasional Trimedya Diminta Semangati Megawati Dengan Puisi yang bersumber dari

No comments:

Post a Comment