Tuesday, July 9, 2013

Musik Obat Kejenuhan AKBP Yuli Jalankan Misi Kemanusiaan

Musik Obat Kejenuhan AKBP Yuli Jalankan Misi Kemanusiaan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam melaksanakan tugas dalam waktu yang lama tentu saja kejenuhan menghampiri setiap orang. Cara mengatasinya tentu saja berbeda-beda.

AKBP Yuli Cahyanti seorang Polwan yang ditugaskan mengikuti misi kemanusiaan ke Danfur Sudan dibawah bendera UN-AU Mission in Danfur (Unamid) memiliki cara tersendiri melepas kejenuhan dan rasa lelah di tengah terik gurun pasir.

Baginya menjalankan misi di Sudan merupakan sesuatu yang menyenangkan. Ia bisa mengatasi segala kejenuhan hanya dengan melakukan hal-hal ringan di sore hari.

"Untuk melepas kejenuhan saya olah raga setiap sore, lari santai atau bermain volly bersama teman-teman yang lain," kata Yuli saat berbincang dengan Tribunnews.com.

Selain itu, kebetulan Yuli pun hobi menikmati musik. Musik pop yang melow menjadi sarananya untuk memanjakan diri. Ia disaat sedang beristirahat setelah menjalankan misi atau memantau camp pengungsian selalu memasang headset di telinganya. Sambil mengikuti nada-nada musik mulutnya sering mengeluarkan suara menirukan alunan musik yang di dengarnya. Itulah yang membuatnya selalu terlihat rileks di depan teman-temannya.

Suatu saat koordinator misi Yuli melihatnya sedang bersiul menirukan musik yang didengarkannya sampai akhirnya ia bertanya kenapa ia selalu terlihat rileks padahal dalam kondisi lelah.

"Musik menjadi pelampiasan saya disaat kesal atau jenuh," ujarnya.

Yuli bertugas sebagai police advicer, ia tidak dilengkapi dengan senjata, karena tugasnya adalah memberikan penyuluhan tentang tugas-tugas kepolisian di daerah konflik dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

Setiap ia akan pergi ke camp penampungan Yuli bersama teman police advicer lainnya akan mendapat pengawalan. Kendaraan yang ditumpanginya biasanya berada di bagian tengah iring-iringan kendaraan. Sementara di bagian depan dan belakang ditumpangi pasukan bersenjata serta ambulans. Hal tersebut tentu saja membuatnya merasa aman, meskipun bahaya senatiasa selalu mengintai.

Sebagai seorang ibu tentu saja Yuli memiliki rasa kangen juga terhadap anak dan suami. Ia masih bisa mensiasatinya dengan skype. Ia berkomunikasi dengan anak dan suaminya melalui skype. Tapi Yuli bersyukur bila anaknya tidak pernah menunjukan rasa kerinduannya dengan menangis atau lainnya.

"Paling anak saya hanya berkata, Kok mama tambah hitam?" ucapnya.

Selain itu, ia menyiasati waktu liburnya untuk bertemu keluarga. Ia sengaja menabung waktu liburnya sampai 17 hari sehingga bisa pulang ke Jakarta. Selama satu tahun bertugas Yuli bisa bertemu keluarga tiga kali. Pertama ia bertemu keluarga di Jakarta, kemudian di Bali, lalu di Singapura. Waktu liburannya terakhir ia gunakan untuk berangkat ke Markas PBB di Amerika.

"Itu merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan," kata Yuli.

Baca Juga:


anda membaca berita Nasional Musik Obat Kejenuhan AKBP Yuli Jalankan Misi Kemanusiaan yang bersumber dari

No comments:

Post a Comment