Wednesday, July 3, 2013

Butuh respons besar-besaran bantu korban gempa Aceh

Butuh respons besar-besaran bantu korban gempa Aceh

MERDEKA.COM. Gempa berkekuatan 6,2 skala richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Bener Meriah, Aceh (2/7), menimbulkan banyak korban jiwa. Terlebih, pusat gempa yang berada di darat, membuat kondisi sejumlah bangunan dan infrastruktur di wilayah itu porak-poranda.

Total waktu guncangan gempa adalah 15 detik. Kabupaten Bener Meriah merupakan wilayah terparah. Dilaporkan lima orang meninggal dunia, dua hilang dan puluhan lainnya luka-luka. Selain itu, puluhan rumah rusak parah, dua masjid yang berada di daerah Cekal dan Sumber Jaya rusak berat. Bahkan beberapa ruas jalan di daerah itu retak dan tertimbun longsor, akibatnya sejumlah daerah di wilayah itu terisolir.

Warga yang berada di sekitar lokasi diungsikan ke tempat aman. Ada lima lokasi pengungsian; Kampung Kolemparacanis, Kampung Kecal, Kampung Lampahan, Kampung Bandar Lampahan dan Kampung Surajadi. Mereka memilih bertahan di pengungsian, karena takut munculnya gempa susulan.

Petugas gabungan darurat yang terdiri dari BNPB, Polri, Satpol PP, TNI dan PMI bahu membahu membantu evakuasi warga. Sulitnya medan membuat proses evakuasi terganjal. Kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah alat berat, sembako, pakaian dan peralatan dapur.

Kondisi di Kabupaten Aceh Tengah juga memilukan. Sebagai daerah yang berdampak parah setelah Kabupaten bener Meriah, dilaporkan satu orang meninggal dunia karena tertimbun rumah dan 140 lainnya luka-luka. 300 rumah rusak, satu ruas jalan di KM 92 Takengon Kecamatan Kebayakan terputus. Sama seperti di Kabupaten Bener Meriah, sejumlah derah di Aceh Tengah juga terputus.

Belum surut derita warga, malam harinya Aceh kembali diguncang gempa berkekuatan 5,5 dan 5,3 SR. Titik pusat keduanya berada di darat tak jauh dari sumber gempa pertama yang terjadi siang hari.

"Mekanismenya sama dengan gempa sebelumnya, yaitu sesar geser menganan. Bagian timur dari sumber gempa bergerak ke tenggara, dan bagian baratnya bergerak ke barat laut. Sumber gempa berasal dari sesar aktif di daratan pada segmen Aceh dari sesar Sumatera," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Selasa (2/7).

Gempa susulan membuat kondisi Bener Meriah dan Aceh Tengah semakin memilukan. Total korban jiwa bertambah menjadi 24 orang, ratusan terluka dan dilarikan ke rumah sakit, dan ribuan infrastruktur rusak parah. Bahkan Perkampungan Bukit Samah, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah 800 warga terisolir.

"Kami tidak bisa kemana-mana untuk keluar, karena jalan sudah retak-retak dan ada yang terbelah, ditambah lagi tiang listrik di tengah jalan terbentang," kata salah seorang warga, Bensu melalui telepon kepada merdeka.com, Rabu (2/7).

Mereka semua dalam kondisi memprihatinkan, karena harus tinggal di alam terbuka. Selain gempa terus terasa, demikian juga suasana suhu udara yang dingin semakin memprihatinkan masyarakat korban.

Menurut Bensu, warga saat ini masih panik dan bahkan tidak berani pulang ke rumah. Semua warga saat ini sudah mengungsi dan rumah ditinggalkan begitu saja tanpa penghuni. Bensu menambahkan, sampai saat ini bantuan makanan dan lainnya masih minim. Hal ini akibat akses jalan masih sulit dilalui.

Kendatipun demikian, Bensu mengatakan ada satu alat berat sedang memindahkan lonsoran. Akan tetapi, setelah alat berat berpindah, lokasi yang sempat dihampiri kembali longsor.

Sumber:

anda membaca berita Nasional Butuh respons besar-besaran bantu korban gempa Aceh yang bersumber dari

No comments:

Post a Comment